Tuesday, January 12, 2010

kota magnet

Pandangan saya tak bisa lurus kedepan. Berkali-kali badan setengah berputar mengubah posisi duduk memandang papan penunjuk suatu kota. Semakin jauh papan penunjuk itu semakin kecil dari arah belakang mobil yang kami tumpangi. Gelisah. Kota itu seperti magnet buat saya. Tak rela meninggalkan-nya. Ada sejumput kenangan. Menyebutnya bisa membuat hati tergetar. Dikota itu saya pernah mengenal arti persahabatan dan cinta. Memori dua tahun silam saat kami pernah memetakan “visi 2010”.

........lamat-lamat terdengar petugas tol Jasa Raharja mengucapkan selamat datang kembali ke Jakarta........