Tuesday, May 06, 2008

Malam sekian puluh ribu

Akhirnyaaaa...

Hanya kata itu yang saya pekikkan dalam hati. Iya, akhirnya eyang uti dan eyang Kakung melangsungkan syukuran pernikahan ke 62 tahun. Wow. Buat saya sendiri angka itu cukup ajaib. Walaupun saya tahu prosesnya tidak ajaib. Pasti..pastii mereka berdua harus mengarungi jalan terjal yang kadang merenggangkan kaitan lengan mereka dan membuat hampir terjatuh. Itulah yang pernah dialami oleh setiap ikatan pernikahan. Ada bahagia dan ada muram kala harus menghadapi kenyataan hidup yang tidak begitu ramah.

Hehe..hee, tapi yang bikin saya mesam-mesem sendiri adalah ketika menjelang kepulangan saya kembali ke Jakarta di ruang makan. Setelah pada pagi hari dilangsungkan syukuran pernikahan, malam harinya saya harus bersiap untuk pamit pulang. Meja makan di Jogja berseberangan dengan kamar eyang. Pintunya terbuka. Saya kaget dan merasa surprise ketika melihat seprei kasur eyang berwarna pink bebungaan. Ngejreng bok!! GAUL ABIS. Selama empat tahun saya tinggal dengan eyang, dan selama ini saya bolak-balik Jogja-Jakarta, saya tak pernah sekalipun melihat eyang memasangkan kasurnya dengan seprei bebungaan. Keknya paling cocok untuk seprei bulan madu manten anyar deh. wakakakakaka.

Yang lebih bikin geli lagi jam 20.00, pasangan nenek dan kakek itu sudah mulai beranjak ke peraduan. Backsound-nya alias original soundtrack untuk malam sekian puluh ribu itu adalah uyon-uyon. Uyon-uyon merupakan lagu atau gending khas Jawa Tengah. Duh, bener-bener bikin terharu. "Aku ngantuk.kesel,"ungkap eyang Uti dengan raut wajah kecapaian. Seharian ia menerima ucapan selamat dari kerabat dan tetangga.

Ternyata ide seprei pink itu berasal dari Budhe, menantu eyang paling tua. Siip deh. kreativ banget. Ciehhh, Eyangggg. Jadi pengen, uhuks. *hushhh*

Semoga eyang bisa lebih sabar momong cucu. Terutama cucu-nya yang satu ini yang pemalas dan tukang kelayapan. hihihiihi ;)

No comments: