Tuesday, December 14, 2010

Hiruk pikuk dunia

Keikhlasan hidup anak manusia teruji setiap hari. bahkan kalaupun kita bilang: "gue iklhas kok dengan keadaan ini," pada kenyataannya, tidak sesuai dengan perkataan. kini dihadapan saya, ada seorang teman maya berkeluh kesah. tentang hidup, tentang kekecewaan. tentang asa yang terbelenggu dan tentang harapan yang tak tersalurkan.

perempuan ini saya tahu betul begitu ikhlas menjalani roda kehidupan.wataknya keras.gigih tapi akhirnya beberapa tahun terakhir pernyataannya selalu berakhir dengan nada tak bersemangat. ada marah dalam dirinya.kecewa.

beberapa kali perbincangan kami melalui YM, selalu membuat saya sedih. sedih karena ia tak bersemangat lagi.sedih karena ia menahan amarahnya.sedih karena ia selalu memendam ketidaksukaan.sekaligus saya kecewa karena Ia selalu mengingat-ingat masa lampau.
"Gue cerita gini Ri, bukan berarti pingin mempengaruhi kamu tapi ya itulah lingkungan kita,"

Awalnya saya "excited" mendengar ceritanya tanpa membantah. namun lama kelamaan saya justru sedih. dibalik keceriaan yang ditunjukkan pada teman lainnya, sesungguhnya ada marah dan segudang kekecewaan. sobat karib saya itu begitu baiknya sampai saya tidak ingin Ia diliputi rasa marah berlebih.

apalagi ketika mengetahui pendapatannya terpangkas karena sebuah sistem. "Trus mba hidup pakai apa?"tanya saya agak takjub dengan penghasilannya yang merosot drastis.

"Yah Ri, rejeki mah dateng dari mana saja,"tulisnya dalam obrolan kami. lagi lagi sepertinya kami lebih nyaman jika berbicara-dari-hati-kehati via YM.
akhirnya karena ada hal lainnya yang perlu diobrolkan via telepon, saya langsung menghubunginya. suaranya pasrah.ikhlas. dia bilang agar saya segera mengambil keputusan apakah tetap bertahan atau mencari pegangan hidup lainnya. "mumpung kamu masih muda, Ri. kembangkan talenta-mu sebaik-baiknya,"ulasnya.

akhirnya bagi saya, itulah cara Allah menunjukkan sebuah "insight" melalui realita hidup. Dalam ayat 20-21; Surat Al-hadid, disebutkan bahwa dunia ini sesungguhnya hanya permainan dan sesuatu yang melelahkan.

Hanya dengan berserah pada Allah dan melakukan pekerjaan sebaik mungkin, mudah-mudahan kita tidak dilenakan oleh kemewahan dunia.

-untuk seorang sobat karib, aku tahu kamu disana sedang sakit. tidak saja merasakan sakit dibadan akibat terapi setiap minggunya,tapi juga merasakan sakit direlung kalbu terdalam. smoga keikhlasan itu tetap terpancar dalam hati dan tindakanmu-

No comments: